Istilah Dalam Sound System Yang Wajib Untuk Dipahami

Istilah Dalam Sound System
Sound System, Source: rabble.ie

Istilah Dalam Sound System – Ada berbagai macam istilah dalam sound system yang nampaknya masih cukup jarang diketahui oleh seorang soundman pemula. Mengingat sebagian besar istilahnya memang berasal dari bahasa Inggris.

Maka tak heran bila beberapa orang khususnya soundman pemula tidak begitu memahami istilah dalam sound system. Meskipun begitu kalian dapat mempelajari istilahnya mulai dari yang secara umum terlebih dahulu.

Pasalnya mempelajari istilah sound system secara mendasar, maka dapat membantu kalian untuk lebih cepat memahaminya. Misalnya, memahami jenis-jenis microphone seperti mikrofon klip on atau mikrofon wireless.

Namun bila kalian ingin mempelajari serta memahami peristilahan dalam sound system secara menyeluruh, maka kami telah menyiapkan daftarnya. Untuk membahas lebih lengkap mengenai istilah tersebut, silakan simak ulasan di bawah ini.

Jenis-jenis Sound System

Jenis jenis Sound System
Source: Istockphoto

Pertama, kalian perlu mengetahui jenis-jenis sound system terlebih dahulu sebelum mempelajar istilahnya. Dengan mengetahuinya, maka dapat membantu mempelajari istilah dalam perangkat speaker tersebut menjadi lebih mudah. Beberapa jenis sound system dapat meliputi:

1. Tweeter

Tweeter yaitu jenis sound system kecil di mana dikenal sebagai speaker treble. Perangkat tersebut dirancang guna membuat ulang batas atas rentang frekuensi bisa didengar. Istilah tweeter awal mulanya dari tweet mewakili suara nada tinggi dibuat oleh burung-burung.

Sound system tweeter dapat menghasilkan gelombang suara sebesar 3.500 Hz – 2 kHz. Diafragma perangkat modern ini dibuat dari sutera, film, kain poliester, aluminium serta paduan khusus lainnya.

2. Full Range

Jenis sound system full range berfrekuensi cukup lebar, yakni 40 Hz – 2 kHz. Perangkat ini mereproduksi sebanyak mungkin rentang gelombang dapat didengar, dalam batasan di mana sudah ditentukan oleh kendala fisik pada desain tertentu. Full range bahkan bisa mengeluarkan bunyi rendah ataupun tinggi.

Full range bisa ditemukan dalam aplikasi mulai dari pengeras suara multimedia murah hingga sistem esoteris mahal. Umumnya penggunaannya diterapkan pada sound system luar ruangan agar mampu menghasilkan suara jelas.

3. Mid Range

Jenis sound system selanjutnya adalah midrange. Perangkat ini dibuat guna menghasilkan bunyi sebesar 500 Hz – 5.000 Hz. Jenis mid range mampu membuat suara terdengar lebih jelas hingga terfokus. Untuk ukurannya sekitar 4 sampai 6 inci saja.

4. Subwoofer

Sound system subwoofer yaitu jenis perangkat dengan gelombang suara antara 20 Hz – 200 Hz. Alat tersebut merupakan jenis penghasil bunyi bernada rendah. Ukuran subwoofer lebih besar daripada jenis lainnya.

5. Woofer

Woofer juga seringkali disebut sebagai sound system ngebass yaitu istilah guna pengeras suara dapat mereproduksi bunyi berfrekuensi rendah. Selain itu mampu menerima frekuensi antara 40 hingga 1.000 Hz adapun yang 20 sampai 2.000 Hz. Woofer mempunyai diamater terbilang cukup kecil, mulai dari 4 inch – 12 Inch.

6. Speaker 3 Way

Speaker 2 way adalah jenis sound system meliputi mid range berfungsi menangkap bunyi dengan gelombang tinggi tidak bisa ditangkap oleh midbass atau tweeter. Speaker 3 way adalah sound systemn dengan tiga jenis frekuensi.

Jadi perangkat tersebut menggunakan gelombang rendah, menengah serta tinggi. Speaker 3 way bisa menghasilkan frekuensi dari 20 Hz sampai 20 KHz. Speaker 3 way, meliputi mid range, tweeter serta full range.

7. Speaker 2 Way

Speaker 2 way yaitu jenis sound sytem di mana memakai dua sistem frekuensi tinggi maupun rendah. Perangkat tersebut terbagi menjadi dua buah tweeter bagian dari komponen memiliki peran menyemburkan suara dengan gelombang tinggi.

Sementara itu dua midbass menghasilkan nada menengah dalam sebuah sistem audio. Kemudian terdiri dari dua x-over berperan memilah suara agar tidak ada 2 bunyi saling bertabrakan.

Daftar Istilah Dalam Sound System

Daftar Istilah Dalam Sound System
Source: elgranmono.com

Terdapat begitu banyak peristilahan dalam dunia sound system yang sebagian besar menggunakan bahasa asing. Meskipun begitu dapat dikatakan bahwa tidak sulit untuk mempelajari istilah tersebut.

Apabila kalian ingin menjadi seorang soundman handal, maka sudah semestinya perlu mengetahui istilah dalam dunia sound system secara menyeluruh. Pasalnya hal tersebut akan berguna melakukan pekerjaan sebagai soundman.

1. Driver

Driver merupakan istilah lain untuk speaker, tidak termasuk box serta komponen elektronik lainnya (amplifier). Driver terdapat ukuran berbeda berdasarkan diameter membran speaker dengan satuan inch.

2. Decoder

Istilah dalam sound system seperti decoder biasa dipakai menyebut hardware atau software yang digunakan mengubah data audio ataupun video. Pengubahan ini biasanya berbentuk format digital menjadi bentuk aslinya (bentuk analog seperti suara/gambar).

3. Ambience

Ambience dalam sound system yaitu kualitas subjektif dari suatu dimensi sebagai bentuk ruang sudah dicapai lewat elemen-elemen serta karakter di mana mempengaruhi ruang tersebut.

4. Sensitivity (SENS)

Istilah sensitivity merupakan besar atau kecilnya daya listrik dihasilkan microphone karena energi suara mengenai coil/membran mic.

5. Surround

Surround yaitu sebuah konsep untuk memperluas jangkauan pembentukan audio standar satu dimensi (mono-stereo) menjadi berbentuk 2D atau 3D. Kemudian akan memberi kesan suara di mana mengelilingi pendengar.

6. Overloads

Istilah dalam sound system selanjutnya adalah overloads. Istilah ini memiliki arti beban puncak atau berlebihan di suatu tahapan pengiriman sinyal audio.

7. Overtones

Istilah overtones dalam sound system berarti frekuensi lebih tinggi daripada aslinya. Hal itu bisa berkelipatan bulat maupun pecahan.

8. Critical Bandwidth

Lebarnya bandwith suatu band-passed noise di mana akan menutup suatu narrow band signal yang memiliki frekuensi sama. Critical band berarti suatu daerah di mana membatasi sensasi roughness sehingga satu frekuensi terdengar jelas.

9. Clipping/Cutting

Istilah clipping dalam sound system adalah sesuatu terjadi sewaktu amplitudo suara melewati batas maksimal. Secara umum suaranya menjadi pecah sehingga terdengar tidak jelas.

10. Coaxial

Coaxial yakni istilah dalam sound system digunakan guna menyebut bentuk kabel di mana digunakan sebagai interkoneksi antar peralatan elektronik serta mengirim data. Jenis kabel ini memiliki karakteristik menggunakan satu buah pin di tengah sebagai pengirim data. Selain itu juga dikelilingi pelindung logam sebagai ground.

11. Feedback/Storing

Bunyi mendengung secara berkelanjutan disebabkan suara yang dihasilkan masuk kembali ke dalam sumber. Hal tersebut bisa diatasi menggunakan cara mengurangi leel suara atau memindahkan peralatan.

12. Noise

Istilah noise pada sound system artinya adalah suara berisik pengganggu di suatu lingkup ruang bunyi. Di dalam teknik audio, bunyi bising meliputi desis dengan dengung halus. Sebagian soundman cenderung memilih menghilangkan noise dengan cara mencari penyebabnya terlebih dahulu.

Terkadang dalam keadaan tertentu, noise dibutuhkan dalam peralatan musik, misalnya penggunaan efek suara distorsi. Bagi beberapa orang bunyi tersebut cukup mengganggu, tetapi tidak bagi seorang musisi.

13 Infrasonic

Istilah seperti infrasonic memiliki arti sebuah suara di bawah batas pendengaran manusia yang biasanya kurang dari 20Hz.

14. Harmonic

Dalam sound system harmonic berarti spectrum dari gelombang suara kelipatan bulat terhadap frekuensi dasar.

15. Hertz (Hz)

Istilah hertz merupakan sebuah unit ukuran untuk satuan gelombang. Frekuensi suara berdasarkan hitungan cycles per second.

16. Frequency (Freq)

Frequency dalam sound system adalah sebutan terhadap banyaknya getaran terjadi pada jangka waktu tertentu (satuannya hertz).

17. Stereo

Stereo berarti penempatan sinyal suara dalam dua discrete channel pada lajur kiri (L) serta kanan (R) di mana terdengar di speaker ataupun headphones.

18. Decibel (dB)

Decibel adalah suatu unit dalam sound system untuk menunjukkan keras atau lemahnya satuan bunyi.

19. Output (Out)

Dalam sound system, output berarti keluaran sinyal audio di sebuah perangkat ke perangkat audio lain.

20. Input (In)

Input dalam sound system berarti masukan bunyi sinyal ke dalam sebuah perangkat audio.

21. Pre Fade Listening (PFL)

Istilah Pre Fade Listening (PFL) dalam sound system digunakan sebagai sebutan tombol untuk melihat sebuah channel aktif pada sebuah mixer ketika audio masuk ke mixer. Keadaan ini juga guna melihat seberapa besar kekuatan level dapat masuk pada channel tersebut (gain input). Bila PFL ditekan, maka akan terhubung ke headphones monitor.

22. Peak Mucic Power Output (PMPO)

PMPO adalah sebuah istilah di sound system untuk daya output suara optimal di mana dihasilkan oleh speaker. Nilai PMPO dapat diperoleh dari watt maksimal sebelum aplifier dalam kondisi faulty.

23. Multi Effect (FX) Processor

Multi effect processor sebuah istilah dalam sound system dipergunakan untuk memberikan efek tertentu terhadap suara.

24. Mixer Monitor

Mixer di belakang atau di samping panggung fokusnya adalah guna melayani pembagian suara serta balancing monitor di atas gelanggang.

25. Audio Mixer/Desk Consule

Audio mixer adalah sebuah alat dalam sound system berfungsi sebagai pencampur dari beberapa sumber suara di mana ditancapkan pada channel input. Dalam pengaturannya terjadi tahap penguat serta penyeimbang dari sumber bunyi. Kemudian menjadi satu output memenuhi kriteria guna dijadikan input pada peralatan system audio.

26. Equalizer (EQ)

Equalizer merupakan peralatan di sound system berguna untuk menaikkan serta menurunkan range level bunyi (dB) pada frekuensi tertentu.

27. Direct Inject (DI)

Direct Inject (DI) adalah sebutan alat dalam sound system di mana memiliki fungsi sebagai pencabang alat musik sebelum masuk ke mixer audio. Umumnya terdapat di dalam sound system panggung.

28. Audio Compressor

Kemudian ada istilah audio compressor sebuah alat berfungsi mengatur tekanan dynamic range audio.

29. Public Adress (PA)

Public Adress yaitu istilah profesional pada perangkat sound sytem di mana menghadap ke arah penonton.

30. Front of House (FOH)

Front of House (FOH) merupakan sebuah tempat digunakan untuk melakukan pengontrolan sound system. FOH yaitu control area umum berada di panggung. Pada dasarnya dipakai sebagai penyeimbang sinyal suara pada seluruh PA Sound system.

31. Sound Pressure Level (SPL)

Istilah seperti Sound Pressure Level (SPL) merupakan sebutan pada level tekanan disebabkan frekuensi suara dengan satuan dB. Dapat dilihat di setiap microphone (kemampuan SPL sebuah microphone).

32. Uni Directional

Uni directional merupakan istilah dalam sound system untuk microphone di mana menerima suara hanya dari satu arah saja.

33. Sub Cardioid

Sub cardioid masih bagian dari uni directional memiliki pola penerimaan satu arah lebih sempit.

34. Super Cardioid

Super cardioid masih sama bagian dari uni directional terdapat pola penerimaan suara satu arah lebih sempit daripada sub carioid.

35. Shotgun Microphone

Shotgun microphone suaranya cukup terarah dengan sensitivitas tinggi. Umumnya mic tersebut berbentuk sebuah stik.

36. Microphone Ribbon

Jenis microphone dalam sound system bekerja memakai ribbon foil metal.

37. Microphone Condenser

Jenis mic menggunakan sistem kerja dengan condensator. Salah satu mikrofon di mana menggunakan jenis ini adalah microphone clip-on.

38. Cardioid

Cardioid masih bagian uni directional ini memiliki pola penerimaan suara satu arah dari pembicara.

39. Bi Directional

Bi directional adalah sebuah microphone dalam sound system digunakan untuk mencegah suara datangnya dari arah samping. Namun mikrofon tersebut peka terhadap arah belakang ataupun depan.

40. Hypercardioid

Masih bagian dari uni directional, hypercadioid memiliki pola penerimaan suara satu arah lebih sempit dibandingkan super cadioid.

41. Omni Directional

Jenis microphone ini bisa menerima suara dari segala arah.

42. Microphone Clip On

Istilah clip dalam sound system artinya dijepitkan. Jenis mikrofon tersebut bentuknya kecil, biasanya posisinya ditempatkan pada busana seseorang.

43. Wireless Microphone

Wireless microphone adalah sebuah mikrofon nirkabel. Jadi bisa dipastikan bahwa penggunaan mic tersebut tidak membutuhkan kabel untuk menghubungkannya.

44. Wired Microphone

Wired microphone merupakan mikrofon menggunakan sambungan kabel untuk menghubungkannya. Sistem sambungan tersebut meliputi balance serta unbalance.

45. Polar Pattern Microphone

Jenis mikrofon ini memiliki pola arah penerimaan getaran suara dari microphone ini.

46. Handheld Microphone

Handheld Microphone merupakan jenis mikrofon dipegang di tangan atau biasa disebut sebagai mic genggam.

47. Microphone Dynamic

Jenis microphone memiliki diaphragm kecil, di mana menggunakan prinsip kerja induksi.

48. Vocal Microphone

Mikrofon pada jenis ini dikhususkan untuk menerima bunyi bersumber dari suara seseorang.

49. Anechoic Chamber

Istilah anechoic chamber dalam sound system adalah sebuah ruangan dirancang secara khusus guna menghilangkan pantulan suara dari dinding. Umumnya hal tersebut tidak menimbulkan pantulan suara pada jumlah frekuensi berapa pun. Bisa dibilang bahwa dindingnya mampu menyerap seluruh gelombang.

50. Reverbation Time

Reverbation time adalah istilah dalam sound system di mana merujuk pada waktu yang diperlukan suara guna berkurang 60dB dalam di sebuah ruangan memiliki dinding reflective.

51. Reverberance

Suatu sensasi reverberation di dalam ruangan bisa diartikan sebagai impresi seseorang dikelilingi oleh suara.

Akhir Kata

Mungkin itu saja pembahasan secara menyeluruh mengenai jenis serta istilah dalam sound system. Demikianlah ulasan singkat ini, semoga dapat bermanfaat bagi kalian yang ingin menjadi seorang soundman.

Bagikan:

Giring Rukaman

Masih menempuh pendidikan S1 Teknologi Informatika di Universitas Jendral Soedirman. Di sela-sela aktifitas saya menulis panduan sosial media serta daftar link grup whatsapp, telegram yang banyak dicari oleh pengguna internet di Indonesia.

Tinggalkan komentar