Hadroh Itu Apa, Tujuan, Sejarah, Asal dan Pengertian

Hadroh Itu Apa
Ilustrasi Hadroh Itu Apa, Source: darunnajah.com

Hadroh Itu Apa – Hadroh sering dibawakan di berbagai daerah di Indonesia, di mana hal ini merupakan musik khas Islam yang telah tersebar luas di tanah air. Lantunan tersebut dimainkan dengan menyelaraskan nada-nada tradisional, baik lagu maupun alat musiknya. Lantas Hadroh itu apa?

Pertanyaan hadroh itu apa, umumnya dipertanyakan banyak kalangan yang sedang mempelajari atau ingin memperdalam pengetahuan Islam. Karena cukup penting diketahui mayoritas umat muslim, maka tak heran tidak sedikit orang mempertanyakannya.

Hadroh umumnya dibawakan sebagai pengiring majelis sholawat yang mengandung pesan keagamaan maupun sosial budaya. Alat musik bisa dimainkan oleh laki-laki atau perempuan. Eksistensi seni itu cukup populer di Indonesia karena mayoritas penduduknya adalah umat Islam.

Hadroh sering dimainkan pada sejumlah acara keagamaan Islam seperti maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raj hingga pengajian. Selain itu, musik ini juga kerap dilantunkan ketika acara pernikahan maupun kelahiran bayi. Lalu, pengertian hadroh itu apa? untuk lebih terperinci, berikut adalah penjelasan, tujuan, sejarah serta asalnya.

Hadroh Itu Apa?

Hadroh Itu Apa
Source: bali.tribunnews.com

Untuk menjawab pertanyaan hadroh itu apa? Istilah tersebut adalah kosakata dari bahasa arab yakni hadhoro-yadhuru-hadrotan merujuk ke sepenggal bagian hadiroh. Di mana hal ini merupakan irama yang diperdengarkan melalui alat musik rebana.

Sementara istilah hadroh menurut kaum Sufi ialah penggunaan metode guna membuka jalan menuju Allah SWT. Alat musik untuk melantunkannya guna mengetuk hati para pendengar supaya dapat memberikan kesadaran akan kehadiran Sang Pencipta.

Sedangkan penduduk provinsi Jawa Timur menyebut hadroh dengan sebutan terbangan. Penyebutan itu berasal dari peralatan musik rebana yang dimainkan secara bersamaan. Biasanya, para personil memainkannya dengan cara memukul pada bagian tertentu sesuai keinginan.

Rebana untuk dimainkan pada musik hadroh umumnya terbuat dari bahan kayu mahoni maupun nangka. Adapun alat-alat itu diproduksi menggunakan kulit kambing dengan kualitas baik. Di mana untuk mendapatkannya diharuskan menggunakan bagian punggung hewan supaya awet.

Tujuan Musik Hadroh

Tujuan Musik Hadroh
Source: dashboard.daqu.sch.id

Seni musik grup hadroh pada awalnya berupa kegiatan di mana hanya kalangan sufi lakukan guna menyerukan sifat-sifat Allah SWT sembari berdiri, bergoyang serta berirama bersama kelompok. Sementara rebana dimainkan sebagai alat-alat pengiring lantunan sholawat Nabi.

Adapun tujuan utama seni musik hadroh yang digunakan para ulama zaman dahulu menjadi wadah atau media untuk berdakwah. Melalui hal tersebut, semua masyarakat khususnya umat muslim dapat menerima pesan-pesan Islam di mana para ulama sampaikan lewat lantunan nada.

Lantas, apa tujuannya? Tujuan kegiatan hadroh pada era modern seperti sekarang mencakup beragam kegiatan meliputi:

  • Meningkatkan kreativitas anak sejak dini
  • Menanamkan kecintaan terhadap Rasulullah SAW
  • Menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Islam
  • Mengembangkan bakat, minat serta kreativitas peserta dalam bidang kesenian musik

Manfaat Hadroh

Manfaat Hadroh
Source: coolturnesia.com

Selain bertujuan meningkatkan kreativitas anak atau peserta didik, setiap grup hadroh pun memiliki manfaat lain. Di mana kegiatan seperti ini kerap diadakan oleh sekolah-sekolah mengusung tema Islami seperti pengadaan ekstrakurikuler tingkatan Madrasah Islamiyah (SD), Madrasah Tsanawiyah (SMP) hingga Madrasah Aliyah (SMA). Lantas, apa manfaat hadroh itu?

  • Peserta didik bisa mengenal serta berlatih kesenian Islam
  • Peserta didik dapat mengikuti pelestarian kebudayaan Islam
  • Melatih atau mengembangkan minat, bakat serta intuisi peserta didik pada seni musik Islami
  • Mempersiapkan peserta didik dengan bakat serta potensi unggulan dalam seni musik hadroh.

Asal Hadroh

Asal Hadroh
Source: presideninformasi.com

Awalnya hadroh berasal dari bangsa Arab serta negara-negara Timur Tengah, di mana sekitar abad ke-13 Hijriyah terdapat ulama besar dari negeri yaman yakni Ali bin Muhammad bin Husain Al-Absyi datang ke Indonesia. Apa misinya? Misi utama kedatangannya ialah berdakwah menyebarkan keagamaan Islam.

Di sisi lain, Beliau pun membawa kesenian Arab dalam bentuk bacaan sholawat diiringi rebana ala Habsyi atau hadroh itu sendiri. Adapun media dakwah melalui lantunan sholawat dengan alat musik tersebut dilakukan dengan cara mengadakan majelis serta puji-pujian kepada Rasulullah SAW sebagai bentuk mahabbah atau kecintaan terhadap Beliau.

Syair-syair terbangan atau hadroh sendiri tidak selalu memuat sholawat saja, melainkan terdapat syair lagu di mana mengandung nasihat guna mempermudah dipahami pendengar. Dengan begitu, ukhuwah ataupun rasa persaudaraan antar individu akan semakin kuat.

Selain itu, syair lagu hadroh kerap dibuat dalam bentuk bait-bait. Di mana lagunya cukup bervariasi. Apa saja penggunaan bahasanya? Hal itu mencakup penggunaan syair-syair bahasa Arab, bahasa Indonesia serta bahasa Jawa.

Sejarah Hadroh Indonesia

Sejarah Hadroh Indonesia
Source: buku.kompas.com

Diketahui seni musik hadroh masuk ke tanah air dibarengi datangnya saudagar Arab di mana sedang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Alat-alat untuk mengiringi lantunan irama Islami ini pun telah dipakai oleh para pendatang itu guna memperluas atau memperbanyak kaum muslim maupun muslimah.

Masyarakat pribumi saat itu menamai alat hadroh ini dengan rebana, di mana masuknya orang-orang Hadramaut (Penduduk sebuah lembah di negeri Yaman) menjadi faktor utamanya. Apa pengaruhnya? Kalangan itu membawa alat musik menyerupai rebana guna menyebarkan Islam. Selain itu, kejadian tersebut pun menyebabkan penisbatan atas alat-alat ini mendapat nama hadrah.

Hadroh pun memiliki banyak ragam pukulan mulai dari Pekalongan, Tulungagung hingga Banjari. Pukulan-pukulan dari tiap wilayah dipopulerkan oleh tokoh-tokoh keagamaan tertentu. Di mana untuk daerah Pekalongan disebarkan oleh Ustadz Umar Benyamin pada kurun waktu sekitar 1982 hingga menyebar luas ke seluruh tanah air.

Setelah dipopulerkan Ustadz Umar Benyamin pada waktu itu, hadroh mulai masuk ke Ibu Kota sejak tahun 1997 pada Majelis Taklim Ikhawanusshofa di Jakarta Selatan. Sejarah musik ini juga populer melalui Ustadz Umar Musyabba tahun 2002, di mana Al- Banjari sebagai pukulan gabungan antara Pekalongan hingga Tulungagung di Jawa Timur yang sangat berkembang.

Nilai Estetika Musik Hadroh

Nilai Estetika Musik Hadroh
Source: hadrohannahdiyah.blogspot.com

Nilai-nilai estetika musik hadroh pada masyarakat pendukungnya perlu di deskripsikan melalui pendapat banyak kalangan. Di mana nilai tersebut bersangkutan dengan kedalaman rasa serta kehalusan budi, setelahnya akan muncul kesantunan, kearifan, kemaslahatan hingga menjunjung tinggi kesusilaan.

Kesenian ini merupakan seni musik Islami di mana telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sehingga kehalusan rasa serta keluhuran budi dari pemain serta penikmatnya cukup tinggi. Para pemainnya secara umum beranggotakan 10 individu termasuk 2 orang pemain genjring a atau b, 1 pemain tung, 1 pemain darbuka, 1 pemain bedug bass, 1 pemain keprak hingga 2 penyanyi guna melantunkan syair-syair sholawat.

Lantas apa nilai estetika musik hadroh? Berdasarkan peninjauan peneliti, terdapat penjelasan nilai estetika menjadi dua bagian di antaranya:

1. Nilai Intrinsik

Nilai intrinsik dapat diartikan dengan kandungan suatu keindahan, di mana bentuk seninya dapat dilihat secara kasar mata lantaran keindahannya bisa ditemukan orang-orang yang memiliki pengalaman mengenali makna suatu karya seni tertentu. Di mana hal ini berasal dari getaran, rangsangan serta pendengaran.

Nilai ini juga disebut struktur penyusunan nilai-nilai ekstrinsik atau bahan berupa rangkaian peristiwa. Di mana segala hal disusun sedemikian rupa menjadi bentuk terstruktur. Sehingga penamaannya sebagai nilai intrinsik dengan keterkaitan apa saja terkait wujud, bobot maupun penampilan.

2. Nilai Ekstrinsik

Nilai ekstrinsik mempunyai arti di luar aspek karya seni, apa maksudnya itu? Ini adalah kualitas eksternal suatu wujud fisik. Di mana dapat diartikan sebagai nilai-nilai simbolis memuat makna, pesan serta apa saja yang berkaitan dengan harapan.

Nilai esensi sebuah karya seni besar tidak hanya memiliki apa saja terkait makna intrinsik, melainkan memuat nilai-nilai ekstrinsik. Sehingga tidak hanya menilai aspek wujud, tetapi mahakarya besar juga disebabkan adanya unsur ekstrinsiknya. Adapun persoalan besar yang mengangkatnya terlihat dari aspek esensinya.

Setelah mengetahui hadroh itu apa, apa manfaat, tujuan, asal, sejarah serta nilai estetikanya kami sarankan bagi kaum muslim atau muslimah ikut serta melestarikan karya musik ini. Apa keuntungannya? Setiap kalangan akan memperoleh ketenangan hati, merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta ataupun Rosul-Nya.

Akhir Kata

Dapat disimpulkan jika pertanyaan hadroh itu apa adalah sebuah karya seni mencakup syair-syair sholawat diiringi permainan alat musik seperti genjring, tung, darbuka bedug bass hingga keprak. Adapun penyanyi untuk melantunkan syairnya secara umum berisikan 2 personil.

Sekian jawaban hadroh itu apa, asal, manfaat, tujuan serta nilai estetikanya dari namagrup.com. Semoga informasi di atas bemanfaat serta memperluas wawasan semua kalangan. Apa penjelasan di atas kurang lengkap? Jika iya, silakan tulis komentar.

Bagikan:

Tags

Fathur Kuncoro

Berkarir di dunia website sudah 4 tahun dan kini ingin mengisi artikel seputar ide nama grup di website namagrup.com Dimana website ini dibuat dengan teman-teman terdekat saya.

Tinggalkan komentar